Q.S AL-MU'MINUN AYAT 12-14
TUGAS BIOLOGI
Selasa, 21 Oktober 2014
METABOLISME
Pengertian Metabolisme :
metabolisme merupakan totalitas proses
kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang
bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh,
dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup
memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel
menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam
bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme
Anabolisme adalah
pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil. Misalnya
pembentukan senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein dan
asam nukleat. Pada peristiwa anabolisme memerlukan masukan energi.
Katabolisme adalah
penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil, dan
prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi, yaitu proses oksidasi
gula menjadi H2O dan CO2
Karbohidrat menjadi salah satu komponen
makanan yang kompleks. Komponen inilah yang menjadi salah satu bahan
dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk
dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya
terdapat dalam jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam
tubuh sebagai bahan makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan
digunakan sebagai bahan bakar sel, juga dibutuhkan dalam pembentukan
tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak berasal dari
tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan energi,
semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem
pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa untuk
kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ
dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis
karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar
pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses
metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi
glukosa menjadi CO2 & H2O dimana proses ini
juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih
dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang
telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai
sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh,
namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem
syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat
yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai cadangan energi dalam
bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah
satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati
dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam
sel darah dan sistem pusat syaraf (Irawan 2007).
Molekul-molekul yang terkait dengan proses metabolisme
1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang mengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.
1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang mengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzymatis yang melibatkan enzim
2. Enzim
adalah biokatalisator organik yang
dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
- Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
- Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim
yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi
yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas,
diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
- Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah
b. Hipothesis Koshland :
- Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih fleksibel daripada hypothesis Fischer.
- Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan substrat
- Jika substrat berkombinasi dengan enzim, akan terjadi perubahan dalam struktur (konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim berlangsung efektif.
- Struktur molekul substrat juga berubah selama diinduksi sehingga kompleks enzim-substrat lebih berfungsi.
Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan nonkompetitif (Gambar 3.4B )
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan nonkompetitif (Gambar 3.4B )
a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini besaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat.
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini besaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan
oksalosuksinat, yang bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan
enzim suksinat dehidrogenase, yaitu enzim yang bekerja pada substrat
oseli suksinat.
b. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun konsentrasi substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun konsentrasi substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim
- Konsentrasi substrat
- Konsentrasi enzim
- Suhu
- pH
- Aktivator dan inhibitor
- Respirasi merupakan contoh peristiwa Katabolisme.
Respirasi merupakan oksidasi senyawa
organik secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan
perkembangan makhluk hidup.
Produk antara pada respirasi sel dipakai sebagai bahan dasar untuk metabolisme.
Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya oksigen bebas, dibedakan :
a. Respirasi aerob : respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Oksigen merupakan penerima hidrogen terakhir.
b. Respirasi anaerob : respirasi
yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Sebagai penerima hidrogen
terakhir bukan oksigen,tetapi senyawa lain seperti asam pyruvat, dan
asetaldehid.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap, yaitu :
- Glikolisis
- Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
- Daur Krebs, dan
- Sistem Transfer Elektron
Glikolisis :
- Berlangsung di sitoplasma
- Berlangsung secara anaerob
- Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam piruvat ( 3C )
- Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH
- Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhoff
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat :
- Berlangsung pada matriks mitokondria
- Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
- Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa
Siklus Krebs :
- Berlangsung pada matriks mitokondria
- Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)
- Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2 NADH
Rantai Pengangkutan Elektron ;
- NADH2 dan FADH2 merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen
- Melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH2 dan FADH2 yang dihasilkan pada proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan daur Krebs dilepaskan ke Oksigen (sebagai penerima hidrogen terakhir) untuk membentuk H2O dengan melepas energi secara bertahap.
- Satu molekul NADH2 akan menghasilkan 3 ATP, sedang satu molekul FADH2 menghasilkan 2 ATP.
Alternatif 1 : Bila tidak
tersedia cukup oksigen, akan berlangsung respirasi anaerob / fermentasi,
seperti pada diagram/skema di bawah ini :
ALTERNATIF 2 : Jika tersedia Oksigen, asam piruvat akan memasuki Siklus Krebs dan Sistem Transpor Elektron :
Substrat untuk respirasi tidak selalu
dalam bentuk karbohidrat, tetapi bisa juga berupa protein atau lemak.
Perhatikan skema hubungan antara berbagai substrat tersebut dalam proses
respirasi aerob di bawah ini :
II. ANABOLISMEA. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari Anabolisme
Fotosintesis terjadi pada tumbuh-tumbuhan
yang berklorofil. Fotosintesis merupakan proses penyusunan zat organik
dari zat-zat anorganik dengan menggunakan energi dari cahaya. Zat
organik yang terbentuk dalam proses fotosintesis berupa karbohidrat,
dimana karbohidrat tersebut dapat digunakan untuk membentuk zat-zat lain
seperti protein dan lemak.
Reaksi umum dari fotosintesis dapat dituliskan sebagai :
cahaya
6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2
klorofil
- Komponen-komponen Esensial Fotosintesis :
Komponen yang mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis adalah bahan baku (CO2 dan H2O), energi berupa cahaya, pigmen, molekul carrier enzim
dan suhu yang tepat. Jika salah satu dari komponen tersebut tidak ada,
fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga komponen tersebut disebut
komponen esensial.
a). Bahan Baku
CO2 dari udara masuk melalui stomata ke dalam jaringan spons daun dan segera dipergunakan untuk proses fotosintesis. Air (H2O) merupakan bahan baku lain yang diperoleh dari lingkungan. Pada tumbuhan tinggi, H2O diabsorbsi oleh akar dan diangkut ke daun melalui berbagai sel dan jaringan.
b). Cahaya
Energi yang
dipergunakan dalam fotosintesis adalah energi cahaya. Dari berbagai
penelitian diketahui bahwa energi dari cahaya matahari yang dipergunakan
untuk fotosintesis hanya 2% saja. Selebihnya dipantulkan,
ditransmisikan atau diabsorbsi senagai panas.
Panjang gelombang dari berbagai
spektrum sinar matahari tidak sama. Makin besar panjang gelombang, makin
kecil energi yang dikandungnya. Gelombang cahaya dari yang terpanjang
hingga terpendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu. Dalam berbagai percobaan yang menggunakan obyek Chlorella,
ternyata spektrum cahaya yang palig banyak diserap klorofil untuk
proses fotosintesis adalah spektrum merah dan biru ungu (nila).
c). Pigmen
Dengan adanya sistem pigmen,
tumbuhan hijau dapat mengabsorbsi energi cahaya dan menggunakan cahaya
ini untuk menghasilkan gula. Klorofil merupakan pigmen terpenting dari
tumbuhan yang melakukan fotosintesis
Ada bermacam-macam klorofil, yaitu
klorofil a, b, c dan e. Klorofil a dan b terdapat pada kloroplas
tumbuhan tinggi, sedangkan klorofil yang lain terdapat pada jenis alga
tertentu.
d). Suhu
Aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Fotosintesis umumnya berlangsung pada suhu antara 5 – 40o C. Kecepatan fotosintesis bertambah sampai maksimal pada suhu 35o C dan setelah itu kecepatannya turun tajam. Penurunan ini dimungkinkan karena enzim menjadi kurang aktif.
e). Molekul Carrier dan Enzim
Pada kloroplas, selain dari pigmen
terdapat pula berbagai molekul carrier yang berfungsi dalam transfer
atom hidrogen, elektron dan transfer energi. Selain itu, pada kloroplas
pun terdapat bermacam-macam enzim untuk reaksi kimia fotosintesis.
- 2. Penelitian tentang Fotosintesis
Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari fotosintesis, antara lain :
a). Percobaan Ingenhousz
Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla verticillata. Hasil dari percobaannya disimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan gas, yang ternyata adalah oksigen.
b). Percobaan Engelmann
Obyek yang digunakan adalah ganggang Spirogyra dan
bakteri thermo. Di bawah mikroskop terlihat bakteri thermo berkumpul
pada bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari (B) akibat banyaknya
oksigen di daerah ini. Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann,
yaitu bahwa fotosintesis membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang
bertanggung jawab terhadap produksi oksigentersebut.
c). Percobaan Sacchs
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan
bahwa fotosintesis memerlukan cahaya, berlangsung pada bagian yang
berklorofil, sedang hasil akhir dari fotosintesis adalah zat tepung
(amylum). Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa amylum, jika
bereaksi dengan iodium akan berwarna biru. Pada bagian daun yang ditutup
dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak berwarna biru, berarti di
daerah tersebut tidak berlangsug fotosintesis.
3. Reaksi Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk gula yang
dihasilkan dari reduksi karbondioksida yang miskin energi. Fotosintesis
dapat dituliskan dengan persamaan reaksi sederhana :
6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2
Pada dasarnya
proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (reaksi
tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya).
a). Reaksi Terang (Reaksi Tergantung Cahaya)
Reaksi pertama dalam fotosintesis memang
tergantung adanya cahaya, sehingga disebut sebagai reaksi terang. Sering
reaksi ini disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya berlangsung di Grana.
Dalam reaksi terang terdapat dua pusat
reaksi, yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II). Pada FS I
terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid yang mampu menyerap
energi cahaya maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan untuk FS
II dengan P 680 diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b.
Jika kloroplast mendapat cahaya, maka
electron dari klorofil pada kedua fotosistem akan tereksitasi. Elektron
kaya energi ini kemudian dipindahkan melalui akseptor-akseptor untuk
dimanfaatkan energinya.
1). Fotosistem I (FS I)
Elektron yang
dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin sebagai akseptor
utama. Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang sama juga
menerima ion H+ sehingga terbentuk nikotinamida adenin dinukleotid fosfat tereduksi (NADPH2).
NADP + 2 H+ + 2e NADPH2
2). Fotosistem II ( FS II )
Elektron dari FS II diterima oleh
akseptor-akseptor elektron (plastoquinon, sitokrom dan plastosianin)
menuju FS I. Elektron ini digunakan untuk mengisi lubang pada FS I.
Waktu mengalir melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini melepaskan
energinya. Energi ini digunakan untuk mensintesis ATP dari ADP dan Pi
(fotofosforilasi)
ADP + Pi ATP
FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti dari pemecahan air (fotolisis) :
2 H2O 2 H+ + 2 OH-
2 OH- 2 e + H2O + ½ O2
H2O 2 H+ + 2 e- + ½ O2
2 H2O 4 H+ + 4 e- + O2
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air ( 2 H2O ), Jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH2 dan O2.
b). Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya)
Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya / Reaksi Blackman) adalah suatu proses fiksasi CO2
untuk membentuk glukosa dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh
reaksi terang. Reaksi ini terjadi di stroma pada kloroplas dan tidak
memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya berlangsung melalui suatu siklus
yang disebut siklus Calvin Benson.
PGAL yang terbentuk dalam reaksi
gelap merupakan hasil berdih fotosintesis secara keseluruhan. Untuk
membentuk satu molekul glukosa diperlukan dua molekul PGAL dan ini
diperoleh dari mereduksi enam molekul CO2. Dengan mereduksi enam mulekul CO2,
akan dihasilkan 12 molekul PGAL. Dua molekul PGAL digunakan untuk
membentuk glukosa, sedangkan 10 molekul lainnya akan direduksi kembali
melalui senyawa antara seperti fruktosa 1,6 difosfst (FDP) dan glukosa
5-fosfat (G 5-P) untuk menghasilkan RuDP.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema
fotosintesis, yang menunjukkan keterkaitan antara reaksi terang dan
reaksi gelap di bawah ini :
Keterangan :
hv : cahaya matahari
Kotak dalam adalah reaksi terang (reaksi tergantung cahaya)
Kotak luar adalah reaksi tak tergantung cahaya (siklus Calvin Benson)
Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO2
oleh RuDP adalah PGA ( asam fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom
karbon. Oleh karenanya, tumbuhan yang melakukan fotosintesis menggunakan
cara ini disebut tumbuhan C3.
Fotosintesis melalui jalur C4 (Jalur metabolisme Hatch – Slack)
Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu
tumbuhan tebu, jagung, berbagai rerumputan (crabgrass, shorghum dan
Bermuda grass) dan beberapa tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini
digolongkan ke dalam tumbuhan C4 karena senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi CO2 adalah asam oksaloasetat yang merupakan senyawa dengan 4 atom karbon.
- Membutuhkan lebih banyak ATP;
- Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun;
- Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi;
- Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase terhadap CO2 lebih besar dibanding dengan RuDP
- Penambatan CO2 lebih efektif;
- Proses fotosintesis berlangsung cukup baik dalam keadaan jumlah CO2 yang sangat sedikit di udara.
- Tumbuh lebih cepat.
- KEMOSINTESIS
Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis
bakteri yang menggunakan energi dari reaksi kimia anorganik sederhana
untuk sintesa karbohidrat, dan menggunakan energi kimia dari luar tubuh.
- Sumber karbon untuk kemosintesis berasal dari CO2.
- Bahan baku anorganik adalah air dan karbon dioksida.
- Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari cahaya).
- Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap dari lingkungan; Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur (belerang), besi, amonia dan nitrit.
1. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang mengoksidasi sulfida menjadi sulfat :
- Menyerap (H2S) maupun S2 dari lingkungan
- Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan menghasilkan energi yang digunakan untuk membuat Karbohidrat
- Hasil samping berupa S2, bila bahan asalnya H2S dan ion sulfat (SO42-) bila asalnya S2
2. Bakteri besi yang mengoksidasi ferrohidroksida menjadi ferrihidroksida.
- Hidup di air tawar atau air asin yang mengandung senyawa besi terlarut.
- Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan menggabungkannya dengan oksigen sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan mengeluarkan energi.
3. Bakteri Nitrifikasi
- Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan melepaskan ion nitrit. Contoh : Nitrosomonas
- Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan ion nitrat : Nitrobakter
PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN KEMOSINTESIS
Organisme
|
Type proses
|
Bahan yang dipakai
|
Sumber energi
|
Hasil
|
Tumbuhan hijau
|
Fotosintesis
|
CO2 , H2O
|
Cahaya yang diabsorbsi klorofil
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri belerang hijau
|
Fotosintesis
|
CO2 , H2S
|
Cahaya yang diabsorbsi klorofil bakteri
|
Gula, H2O , S
|
Bakteri belerang ungu
|
Fotosintesis
|
CO2 , H2S, H2O
|
Cahaya yang diserap bakteriopurpurin
|
Gula, H2SO4
|
Bakteri Nitrifikasi
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi ammonia menjadi nitrit
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri Nitrifikasi
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi nitrit menjadi nitrat
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri belerang tak berwarna
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi H2S menjadi sulfat
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri besi
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi ferro menjadi ferri
|
Gula, H2O, O2
|
- Sintesis Lemak
- Terjadi di sitosol
- Lemak atau lipida adalah senyawa yang terdiri atas satu molekul gliserol (R–OH) dan tiga molekul asam lemak ( R-COOH)
- Lemak penting sebagai komponen structural sel, khususnya membrane sel dan sebagai bahan baker biologis. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lemak dapat diperoleh dari makanan dan dapat pula disintesis di dalam tubuh. Di dalam tubuh, lemak dapat disintesis dari produk antara (intermediate product) pada proses respirasi, seperti PGAL dan asetil KoA.
- Baik tumbuhan maupun hewan dapat mensintesis lemak dari karbohidrat, melalui tahap-tahap :
1. Sintesis gliserol [ C3H5(OH)3 ]
2. Sintesis asam lemak
3. Penggabungan asam lemak dan gliserol.
|
||||
|
|
|
- Sintesis Protein
- Terjadi di ribosom
- Unit penyusunnya adalah asam amino
- Protein merupakan polimer dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida
- Ikatan peptida adalah ikatan yang meng-hubungkan antara gugus amine dari satu asam amino dengan gugus karboksil dari asam amino yang lain.
ASAM AMINO ESSENSIAL
- Yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh;
- Yang termasuk ke dalam golongan ini :
Arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin
ASAM AMINO NON ESENSIAL
- Yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh melalui senyawa antara respirasi.
- Yang termasuk golongan ini :
Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin dan tirosin
Klasifikasi protein berdasar fungsi biologiknya
- Enzim, menkatalisis reaksi-reaksi biokimia
- Protein cadangan, disimpan sebagai cadangan makanan
- Protein transpor, mentranspor zat/unsur tertentu
- Protein kontraktil pada jaringan tertentu
- Protein pelindung, misalnya antibodi
- Toksin, merupakan racun
- Hormon,mengatur proses-proses hidup
- Protein struktural, penyusun struktur sel, jaringan, dan tubuh.
Keterkaitan Metabolisme, Karbohidrat, Lemak dan Protein
di
dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu
membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia
terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana
keterkaitan ketiganya?
Perhatikan
Gambar di bawah ini! Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan
lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A.
Tahukah Anda bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs
untuk menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat,
protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini
berguna untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil
katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk
menghasilkan senyawa-senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon,
komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.
Lemak
(asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan
senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat
(glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan
lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila
ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena
adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang
dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan.
Perlu
Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam
glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan
katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan
glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang
dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan
pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan
protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat
yang sama.
Dari
penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika
dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang
tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan
energi yang lebih besar.
http://biologiklaten.wordpress.com/bab-22-metabolisme-xii/
Senin, 20 Oktober 2014
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Bab 1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Peta Konsep
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses
pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Misalnya yang terjadi pada diri kita, kalau diamati
keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru lahir ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa. Kalau kamu perhatikan, tinggi dan besar badanmu bisa jadi berbeda bila dibandingkan dengan teman-teman sekelasmu.
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tinggi dan besar badan teman-teman sekelasmu bisa berbeda-beda.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru lahir ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa. Kalau kamu perhatikan, tinggi dan besar badanmu bisa jadi berbeda bila dibandingkan dengan teman-teman sekelasmu.
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tinggi dan besar badan teman-teman sekelasmu bisa berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan danperkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam
dan faktor dari luar tubuh. Faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhinya? Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut ini
dengan baik.
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan
fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan
fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
3) Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon – GH). Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon – GH). Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita.
2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
B Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan
usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau
biji sebagai alat perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi
di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung
jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar,
dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung
batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan
dengan jaringan meristem di kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal.
Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat
pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang.
Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi
secara bertahap. Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah
diferensiasi.
a. Daerah pembelahan
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis.
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis.
b. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan.
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan.
c. Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder.
Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa
membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan
pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas
jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah
besar. Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak
mengalami pertumbuhan sekunder. Bila kamu perhatikandiameter batang
palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu sama dari kecil hingga
dewasa. Berbeda dengan tumbuhan dikotil seperti mangga, jati, jambu,
asam, cemara, dan pinus.
Bila kamu menjumpainya, coba perhatikan
dengan seksama! Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara
musim penghujan dengan musim kemarau. Di musim penghujan, air dan zat
hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan sel lebih
giat. Sebaliknya di musim kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga
aktivitas pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda
ini tampak sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun.
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel
atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi
dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan
jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut.
Contoh perkembangan pada tingkat organ
misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa
jenis tumbuhan memiliki umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi
dewasa. Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara
generatif. Jadi ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga berarti
tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara generatif
(menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan
berkembang jika menemukan kondisi lingkungan yang sesuai.
C Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi
hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses
pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa. Dengan
demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu fase embrionik dan fase pascaembrionik. Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.
1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum
dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan
zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
a. Pembelahan zigot terjadi secara
mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel,
empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel, dan
seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk
tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.
b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan
dan perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan
embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.
c. Organogenesis, merupakan proses
pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat
proses gastrulasi. Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah
sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
2. Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika
hewan lahir atau menetas. Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan
antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama.
Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti
setelah mencapai usia tertentu. Perkembangan dimulai ketika alat kelamin
telah mampu memproduksi sel-sel gamet. Pada manusia perkembangan ini
ditandai dengan munculnya sifat-sifat kelamin sekunder. Tanda kelamin
sekunder pada pria berupa tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu,
suara besar, tumbuhnya jakun, dan otot-otot tubuh lebih kekar. Tanda
kelamin sekunder pada wanita ditandai dengan membesarnya payudara,
tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan membesarnya pinggul.
D Metamorfosis dan Metagenesis
Beberapa jenis hewan mengalami
metamorfosis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis hewan
yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan, metagenesis juga
terjadi pada tumbuhan.
1. Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam
pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis.
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap
yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada
serangga dan amfibi.
Contoh hewan amfibi yang mengalami
metamorfosis adalah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali
sejak terbentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio. Satu
minggu kemudian, terbentuklah larva yang sering kamu sebut
kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga insang luar,
tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian
terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan,
berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan
empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak. Sifat
berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai
herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat karnivora.
Serangga yang baru menetas berwujud larva.
Beberapa jenis serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh
berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat
memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe
penghisap. Larva capung hidup di air, sedangkan capung dewasa hidup di
darat dan dapat terbang. Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki
bentuk yang hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya
adalah belalang, kecoa, dan jangkrik. Berdasarkan prosesnya,
metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan
adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan
serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah
sebagai berikut.
Telur –> larva pupa (kepompong) –> dewasa (imago)
Telur menetas menjadi larva. Larva tidak
memiliki sayap dan tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa
larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami perubahan
bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung membuat pupa, tetapi
ada juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah
atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya.
Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh
berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok
adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap
sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa
memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang.
Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut.
telur –> nimfa –> dewasa (imago)
2. Metagenesis
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada yang mengalami proses metagenesis. Metagenesis adalah
proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan
dan tumbuhan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase
kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan
fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual.
Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati
dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan
tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan
gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet
betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang
menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau
sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi
individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka
generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit.
Demikian seterusnya terjadi pergiliran
keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering
kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu
lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara
fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis.
Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia. Ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa)
E. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Manusia juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tahukah kamu perubahan apa yang terjadi dalam dirimu dari
sejak bayi hingga sekarang? Tentu saja terjadi perubahan berat dan
tinggi badan (tumbuh). Misalnya ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg,
pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan sekarang mungkin beratmu
sekitar 35 kg. Selain tumbuh, kamu juga mengalami perubahan menuju
kedewasaan (berkembang).
Perkembangan berhubungan dengan tingkah
laku (sikap) atau kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan
sikap dan kebiasaan dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia.
Setiap tahap perkembangan memiliki ciri yang berbeda. Walaupun
pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua proses ini
berlangsung bersamaan atau tidak dapat dipisahkan.
Dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig.
Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi
telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh
produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis.
Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu
demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan
lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang
dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan,
dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis
(kejiwaan/emosional).
F. Pubertas pada Remaja
Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah
memasuki tahap remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik
dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu duduk di
sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.
Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig.
Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi
telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh
produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis.
Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu
demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan
lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang
dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan,
dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis
(kejiwaan/emosional).
1. Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari
perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder.
Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena
pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen,
sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas
secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri kelamin primer
1) Organ kelamin telah mampu memproduksi
sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis,
sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada
remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah”
yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan
mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
6) Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
6) Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
2. Pubertas Secara Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik,
pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi
kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis
dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri,
remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu
kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak
mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba
karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju
dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis.
Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena
secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh
negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.
Daftar PustakaWasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Langganan:
Postingan (Atom)